BANGKRUT DIAKHIRAT

| Rabu, 21 April 2010

Suatu ketika Rosululloh SAW, bertanya kepada sahabat-sahabatnya, " Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut sesungguhanya itu ?" lalu para sahabat berkata, " Bagi kami yang bangkrut itu ialah orang yang kehilangan hartanya dan seluruh miliknya. "
" Tidak " kata Rosululloh. " Yang bangkrut itu ialah orang yang datang pada hari Kiamat dengan membawa pahala dari puasanya, pahala zakatnya dan hajinya, tetapi ketika pahala-pahala itu ditimbang datanglah orang-orang mengadu. ' Ya Alloh dahulu orang itu pernah menuduhku berbuat sesuatu padahal aku tidak pernah melakukannya.' Kemudian Alloh menyuruh orang yang diadukan itu untuk membayar orang itu dengan sebagian pahalanya dan menyerahkan kepada orang yang mengadu tersebut. Kemudian datang orang yang lain lagi dan mengadu,' Ya Alloh, hakku pernah diambil dengan sewenang-wenang.' Lalu Alloh menyuruh lagi membayar dengan amal salehnya kepada orang yang mengadu itu. Setelah itu datang lagi orang mengadu; sampai seluruh pahala sholat, haji dan puasanya itu habis dipakai untuk membayar orang pernah haknya dirampas, yang pernah disakiti hatinya, yang pernah dituduh tanpa alasan yang jelas. Semuanya dia bayarkan sampai tidak tersisa lagi pahala amal solehnya.
Tetapi orang yang mengadu ternyata masih datang juga. Maka Alloh memutuskan agar kejahatan orang mengadu dipindahkan kepada orang itu."
Kata Rosululloh selanjutnya, " ITULAH ORANG YANG BANGKRUT DI HARI KIAMAT, YAITU ORANG-ORANG YANG RAJIN BERIBADAH TETAPI DIA TIDAK MEMILIKI AHLAK YANG BAIK. DIA MERAMPAS HAK-HAK ORANG LAIN DAN MENYAKITI HATI MEREKA."

Hadits yang mulia tersebut memberikan pelajaran berharga yang amat banyak pada kita , di antaranya:
1. Bertanya jawab merupakan cara efektif dalam memperoleh ilmu,
2. Hendaklah kita berhati-hati terhadap peringatan dan larangan Rosululloh s.a.w. dan bersegeralah memenuhi panggilan dan seruan Rosululloh s.a.w.
3. Seorang hamba yang membawa pahala sholat, zakat, puasa dan ibadah lainnya belum tentu bisa menikmati pahala-pahalanya tersebut di akhirat kelak kalau dia suka mendzolimi orang lain ketika hidup di dunia.
4. Orang bangkrut yang sebenar nya bukanlah orang yang bangkrut ketika hidup di dunia ini, tapi bangkrut pada hari Kiamat kelak, sebab kebangkrutan di dunia ini masih bisa diatasi dan pasti ada jalan keluarnya kalau dia menghadapinya dengan ketaqwaan. Alloh S.W.T. berfirman dalam surat al-Tholaq ayat 2 akhir:
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً
"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Alloh, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar".
Dan dalam lanjutan ayat 4 akhir:
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْراً
"Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Alloh niscaya Alloh menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya".
Adapun kebangkrutan pada hari Kiamat kelak tidak ada solusinya dan tiada jalan keluar yang bisa dilakukan selain dilempar dan dibenamkan ke dalam neraka, na’udzubillah min dzalik.
5. Jangan menyia-nyiakan pahala amal ibadah dengan melakukan tindakan dzolim pada orang lain yang akan menyebabkan kebangkrutan di hari Kiamat kelak. Rosululloh s.a.w. bersabda, "Barangsiapa melakukan kedzoliman pada saudaranya atas kehormatannya atau apa pun bentuknya, maka hendaklah dia minta kehalalan atas tindakan dzolimnya itu selagi hidup pada hari ini (di dunia ini) sebelum dinar dan dirham (harta kekayaan) tidak bermanfaat lagi, (jika tidak) maka (di akhirat kelak) amal shalihnya diambil sesuai kadar kedzoliman (untuk tebusannya), dan jika dia tidak memiliki amal shalih, maka diambil sebagian dosa-dosa saudaranya lalu dibebankan padanya" (HR. al-Bukhori).
6. Bentuk-bentuk tindakan dzolim yang menyebabkan kebangkrutan pada hari Kiamat kelak banyak sekali, Di antaranya sebagai berikut :

• Tidak menjaga lisannya dari mencela, menghina, mencerca, mencaci maki, menggunjing, mengadu domba, memfitnah, menuduh, mencari-cari kesalahan orang lain dan lain-lainnya. Secara umum Rosululloh s.a.w. bersabda, "Sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang diridhai Alloh, tanpa dia sadari Alloh mengangkat derajatnya karena ucapannya itu, dan sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang dimurkai Alloh, tanpa dia sadari Alloh menjebloskan dia ke dalam neraka karena ucapannya itu" (HR.al-Bukhori)

• Dalam riwayat lain beliau bersabda, "Bukanlah akhlaq seorang mukmin melakukam tho’an, melaknat, dan mengucapkan perkataan yang keji lagi kotor". (HR.al-Bukhori). Tho’an adalah tindakan dzolim dari seorang yang suka merendahkan kehormatan orang lain, suka mencela, mencaci, menghina, menggunjing, mengadu domba, memfitnah dan lain sebagainya. Rosululloh s.a.w.juga bersabda, "Mencaci maki seorang muslim adalah tindakan fasik dan memeranginya adalah kekufuran." (HR.Muslim). Diriwayatkan juga oleh Tsabit adh- Dhahak, Rosululloh s.a.w. bersabda, Melaknat seorang mukmin itu seperti membunuhnya. (Muttafaq ‘alaih)

• Dosa menggunjing (menyebut kejelekan orang lain) digambarkan oleh Al-Qur`an seperti seorang yang memakan daging bangkai saudaranya sendiri. Karena itu janganlah engkau jadikan daging saudaramu sebagai santapan, kehormatannya sebagai minuman bagimu, 'aib dan kekurangan nya sebagai buah-buahan dan manisan yang menyempurnakan hidangan majlismu.

• Mengambil hak saudaranya dengan cara yang batil dan sewenang-wenang; seperti memakan harta saudaranya, tidak membayar hutang kepada saudaranya, menyerobot tanah saudaranya, menipu dalam jual beli, tidak amanah dalam tugas dan pekerjaan, menipu dan bersumpah palsu untuk mendapatkan sesuatu dan lain sebagainya.

• Menumpahkan darah saudara nya tanpa alasan yang haq, karena kehancuran dunia dan seisinya jauh lebih ringan daripada tertumpahnya darah seorang muslim (dengan cara yang bathil). Memerangi saudaranya sesama muslim merupakan bentuk kekufuran, balasan bagi orang yang membunuh saudaranya adalah neraka, dan lain sebagainya bentuk ancaman bagi siapa saja yang menumpahkan darah saudaranya dengan cara yang bathil.

• Menyakiti orang lain baik dengan cara memukul, melukai fisik, perasaan dan hatinya. Rosululloh s.a.w. bersabda, "Seorang muslim yang baik adalah yang menjaga tangan dan lisannya sehingga tidak menyakiti saudara muslimnya yang lain" (HR. al-Bukhori, Muslim dan selain keduanya)

Dan masih banyak lagi bentuk kedzoliman yang bisa menyebabkan seseorang bangkrut di hari Kiamat kelak.

Semoga Alloh s.w.t. menjaga kita dari tindakan dzolim, mengampuni segala kekeliruan dan dosa-dosa kita, dan marilah kita mengingat-ingat apakah kita pernah mendzolimi orang lain? Kalau pernah mari segera kita selesaikan selagi nyawa kita masih menyatu dengan jasad kita, sebelum matahari terbit dari barat, sebelum nyawa sampai di tenggorokan.

Sebagai penutup mari kita renungi firman Alloh s.w.t. dalam surat an-Nisa ayat 111,
وَمَن يَكْسِبْ إِثْماً فَإِنَّمَا يَكْسِبُهُ عَلَى نَفْسِهِ وَكَانَ اللّهُ عَلِيماً حَكِيماً
Barangsiapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudhorotan) dirinya sendiri. Dan Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Mohon maaf, mudah-mudahan kita dapat mengamalkan semua ini, insyaAlloh.
Wallohu a'lam bish showab.

(Arifie)
BACA SELENGKAPNYA....

Sholat Dalam Gambar

 
close
marketing-mobil-wuling